nya, aku pun sambil menangis dalam pelukan ibu, ibu pun tampak heran melihat ku datang dengan membawa koper Dan kedatangan ku juga malam-malam sebelum ibu bertanya aku langsung cerita kan saja apa yang terjadi.
Jangan gegabah nak, di pikir-pikir dulu, mungkin doni sedang khilafkhilaf, kasihan anakmu, jangan keras-keras jadi
orang.Ucap"sang ibu kepada ku.
Ini h hidup aku buk, aku yang menjalani, ibuk cukup doa kan saja yang baik-baik buat anak nya, sudah buk Ranisa masuk dulu mau membereskan baju-baju dulu.
Aku segera masuk ke dalam rumah dan kubuka lemari di samping TV, dan ku masuk kan baju ku de dalam lemari.
Gak lama itu datang lebih ibuk mendekat kepada ku sambil dia bilang tenang lah nak, ini bisa di bicara kan baik-baik, ucap sang ibuk kepada ku...
Ranisa pun di bujuk oleh sang ibu, namun ranisa tetap kekeh mau berpisah dengan sang suami karna sudah terlanjur sakit hati.
Gak lama kemudian mereka berdua pun resmi berpisah, sekarang ranisa kembali menjadi seorang janda yang ke dua kali nya.
Selang beberapa bulan ranisa pun berjalan jalan ke taman diia pun duduk di taman sendiri sambil ngelamun.
Gak lama kemudian datang lah seorang pria, pria itu berjalan kayak gak tentu arah.pria itu kayak lagi banyak pikiran. Gak lama itu mereka berdua pun berkenalan.
perkenalkan nama saya Rafi mahasiswa tingkat akhir yg lagi sibuk-sibuk nya nyusun skripsi dan lain-lain tapi apa daya, dana yg
terbatas membuat nya harus menghentikan cita-cita nya untuk menjadi calon sarjana.
Setelah mereka saling berkenalan Rafi pun pulang ke rumah nya dan dia mengatakan ke pada sang ibu kalau dia tidak mau melanjutkan kuliah nya.
Gak lama kemudian ranisa pun jalan jalan keluar gak sengaja dia melihat seorang laki-laki sedang mandi,karena nafsu nya tinggi gara" Lama gak di belai ranisa pun mengintip laki-laki tersebut yang sedang mandi "Alamak! Besarnya ranisa dengan suara pelan. Matanya terus menatap pisang ambon dengan air liur menetes di sudut bibirnya.
Ranisa terus asik mengintip seorang lelaki yang sedang mandi di dalam sana, hingga tubuh cebol Rita terhempas Ke samping.
Ranisa terus mengintip dari celah celah dinding kamar mandi itu ranisa mengamati aktivitas seorang lelaki muda yang sedang mandi dengan badan yang di tutup tanpa
sehelai kain itu.
Lelaki berperawakan tinggi berotot dengan kulit sawo matang itu memiliki ukuran terong yang luar biasa besar dan panjang.MataRanisa memandang tak berkedip dari celah celah lubang. Rahim janda itu tiba tiba saja
menghangat.
Janda itu terus menikmati pemandangan itu, gak lama kemudian laki-laki itu pun tersadar karena dia merasakan ada yang mengintip nya dari luar.
Woiiiii, siapa disitu,laki-laki yang sedang
mandi tadi curiga, kemudian mengecek keluar apa benar ada yang sedang ngintip dia.
Ranisa berlari terus dengan kencang sampai akhir ada yang neriakin dan menanyakan dia Ngapain sih kalian lari larian macam dikejar kejar orang!" seru mila yang sore itu sedang menyapu halam depan rumah kontrakannya. Sambil terngengah engah, Ranisa menghampiri Mila, janda paling semok dengan.ukuran buah sebesar kelapa
menggantung di dadanya.Kedua wanita itu adalah para janda penghuni kontrakan ibu halimah.
Ranisa,yang janda dia kali,kegiatan sehari harinya adalah morotin suami orang. Biarpun
Bolot, kalau sudah bicara soal uang.dan jantan, normal lagi.pendengarannya.ranisa semenjak jadi janda lagi di berubah menjadi janda yang ganas sekarang. Ranisa ngontrak berdua dengan teman nya yang janda juga.
Sedangkan mila,janda semok yang di cerai suami saat malam pertama karena ketahuan
sudah tak perawan, bekerja sebagai LC di salah satu tempat karaoke.Selain LC,dia juga Nyambi jadi ani ani Om Senang.
Ke dua adalah bestie dan paling senang menggosip kalau sedang kumpul kumpul.
"Heh,milaTau enggak,bapak kuli penghuni baru
yang tỉnggal di rumah kontrakan.yang ujung itu,pisang ambon beeesar kali,lho!Bulunya panjang dan.hitam... Uuh pengen kali kucocolkan pisang ambon rotiku yang udah lama jarang di cocolini!" cerocos Ranisa dengan
ekspresi berapi api.
Dahi mila seketika mengkerut, dia tak percaya begitu saja dengan ucapan ranisa.
Iya lho, mila. Tadi 'kan aku enggak sengaja lewat belakang rumahnya.
Pas aku lewat aku mendengar suara orang lagi mandi, ada lobang pun dicelah celah dindingnya itu. Iseng iseng kuintip, ternyata besar kali pisang ambon si bapak kuli itu lho,
Mila. Sampek lembab dan becek roti ku.
Idih! Jadi kalian ngintip bapak-bapak?
Seru mila dengan alis terangkat tinggi tinggi. Tak percaya.Bukan tukang pijit!Tapi kuli proyek si bapak itu, kerjanya!sambar Ranisa yang pendengarannya.terganggu, dengan nada ngegass!Alah, udahlah itu. Kalian
enggak malu, ngintipin laki laki mandi.
lagi mandi! Idih dasar janda rakus, udah berapa terong yang nyolok itu rotimu ranisa!
Kalo aku sih ogah! Kuli, cih! Bukann levelku lah bestie. Kuli enggak ada duitnya!" repet mila
menyombongkan diri, sambil membenarkan tanktop jumbonya yang melorot, mengakibatkan belahan gunung kembar itu keliatan padat dan hangat dengan dua biji tonjolan di masing masing ujungnya.
Kau pasti belum lihat dia,mila, makanya kau bilang kayak Gitu. Bapak kuli yang tinggal di rumah ujung itu ya mila,masih muda, badan nya tinggi,gagah, ototnya besar,pisang ambon nya pun besar pulak! ha! Macam mana mata awak enggak ternodai mengintip dia mandi telan'jang di sumurnya tadi itu!Sampaibergetar badan ku , merinding bulu Roma ngintipin bapak itu mandi!" Cerita Ranisa dengan bibir monyong nya yang khas.
Tak lama kemudian, seorang lelaki yang sedang mereka gibahian keluar dari dalam rumah kontrakannya Lelaki itu hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya. Rambut nya masih basah, menandakan dia baru saja selesai mandi. Titik titik air yang jatuh membasahi kulit cokelatnya yang berotot,menambah kesan seksi,membuat
Dua janda yang sedang asik bergosip didepan rumah kontrakan,sontak terpana.
Mata kedua wanita itu melotot tak berkedip, mengamati sosok lelaki tampan berkulit sawo matang itu.Rupanya dia sedang menjemur dua
helai baju dan celana dalam di pekarangan rumahnya.Merasa dirinya diperhatikan,sekilas lelaki itu menyungging.senyum manis ke arah dua janda,membuat kedua nya makin tersepona.Usai menjemur satu setel pakaian kerja dan sepotong celana.dalam miliknya, lelaki itupun kembali masuk kedalamn rumah
kontrakannya.
Tuh'kan mila!? Kau pun sampai ternganga mulutmu menengok dia barusan mila yang
memergoki mila juga terkesima dengan ketampanan kuli,penghuni baru kontrakan itu.
Wih, keren banget. Nyesel pulak aku tadi gak di ajak ngintip dia mandi woiii.
Kalau pun kuli proyeknya kek gitu. Aku juga mau..."gumam mila dengan wajah tersenyum.aduh jangan lah!bertambah sainganku di kontrakan itu,ranisa sambil melirik sewot ke arah mila.
dalaman dia cuma satu lho! Jangan
pulak kalian mencurinya!timpal Mila dengan wajah sewot. Sontak saja mila yang sudah
tahu kebolotan Ranisa yang enggak ada obat, melotot ke arah si janda pekak satu itu.
Lagi pada gibahin apa sih woiiii! Kok seru bener kayaknya!?sapa Tina yang baru tiba dengan seragam kerjanya.Tina juga seorang janda yang baru saja bercerai setelah setahun
menikah,karena suaminya udah gak sanggup menuhin ke inginan nya buat colok pisang ambon nya ke rotiku kalau aku lagi kepingin.