Hari-hari berlalu dengan cepat, Arnold yang sudah merasa terbiasa dengan apa yang dilakukan untuk merawat bayi tanpa lelah untuk mencoba jika hal salah dalam apa yang dia lakukan.
Kemudian Arnold membawa Duka kerumahnya untuk dirawat disana karena sudah waktunya untuk Duka Melihat rumah tempat Dia akan tinggal mulai sekarang. Memberi tahu Mila dan Sela untuk sering berkunjung ke rumah mereka jika ada waktu luang dalam perkerjaan di toko mereka.
"Sela sering-sering datang ke rumah untuk bermain dengan duka" Kata Arnold kepada Sela dengan santai
"Kek, kenapa tidak buat Duka tinggal lebih lama saja" Bales Sela dengan mata berkaca.
"Tidak aku sudah berhari-hari merepotkan kalian" Jawab Arnold.
"Okey sampai jumpa lagi" Dengan lambaian tangan Sela.
Duka juga mencoba melambaikan tangan kepada Sela dengan lesu, Mila melihat dengan tenang lalu menepuk kepalanya dengan lembut dan berkata.
"Kamu bisa sering mencarinya jika kau bosan di toko" Kata Mila.
"Iya, nek Terima kasih tapi aku tidak akan membiarkan mi sendiri di toko" Kata Sela.
Arnold mulai berjalan ke rumahnya dengan Duka ditangannya dalam keranjang bayi. Duka yang melihat sekeliling menyadari bahwa ada banyak orang dewasa disekitar yang menyapa Arnold dengan ramah kepadanya dan menanyakan tentang bayi yang dia bawa.
Arnold yang menjawab mengatakan bahwa ini adalah keluarga barunya dan meminta kepada mereka untuk menjaganya dan mengawasinya di masa depan.
Setelah beberapa saat melewati rumah-rumah yang terbuat dari kayu Duka akhirnya sampai pada rumah Arnold yang terlihat cukup bersih diluar dengan pagar kayu setinggi 1 meter mengelilingi depan rumah Arnold, terdapat taman didepan rumah luas tiga meter terlihat bunga bewarna putih dipojok-pojok pagar. Disamping kiri dan kanan terdapat rumah tetangga Arnold dengan jarak 2 meter dari rumahnya berjajar rapi beberapa rumah, begitu juga dibelakang rumah Arnold.
Arnold masuk ke dalam rumah kemudian memperlihatkan pada Duka dimana kamar dia akan tinggal sekarang. Duka mengetahui dari Arnold bahwa kamarnya dulu di jadikan sebagai kamar tamu tapi Sekarang menjadi kamarnya untuk ditempati, terdapat dua kamar, satu dapur dan kamar mandi di belakang dekat dapur sekaligus pintu belakang menuju luar yang terdapat sumur untuk mengambil air setiap hari.
Keesokan harinya dengan suara burung-burung di pagi hari Arnold bangun awal untuk menyiapkan sarapan dan makanan bubur gandum untuk Duka dan minuman susu hangat dari hewan yang sudah ia siapa untuk beberapa hari ke depan. Arnold sadar rutinitas ini akan membuatnya selalu bangun pagi.
Arnold mengangkat Duka lalu meletakkan di pangkuannya dengan satu tangan melingkar perut Duka agar tidak terjatuh dan satunya lagi menyuapi bubur yang dia letakkan di meja hingga habis dengan susu hangatnya. Setelah selesai sarapan Arnold akan membawa Duka berjalan-jalan untuk mencari kehangatan matahari pagi, sore harinya akan pergi keliling beberapa rumah atau membeli makanan.
Sesekali Duka melihat Arnold berlatih pedang yang membuat pedang terkadang bersinar warna hijau muda dan membuat dia menyadari bahwa di dunia ini ada sihir untuk melakukan hal-hal luar biasa seperti yang dia bayangan dulu dalam kehidupan sebelumnya. Terkadang setiap seminggu sekali Arnold akan pergi berburu ke hutan kearah selatan desa tempat Arnold berburu babi hutan.
Karena hari ini adalah jadwal berburu, Duka akan dititipkan pada nenek Mila untuk dirawat selama Arnold pergi berburu untuk mencari uang untuk membeli persediaan. Dia akan pergi berburu dan kembali saat matahari akan tenggelam atau lebih malam karena kadang berburu terlalu dalam ke hutan.
Arnold berjalan menuju toko makanan Mila untuk Menitip Duka, dia melihat Sela sedang membersihkan meja makanan sebelum ada pelanggan yang datang ke toko.
"Hai Sela selamat pagi yang hampir siang" Sapanya pada Sela.
"Pagi kek juga pagi Duka, nenek ada di dapur" Sambil melambaikan tangan pada Duka.
Arnold mulai berjalan, untuk menyapa Mila dengan santai.
"Hai Mila mohon bantuannya, untuk hari ini" Sambil melangkah mendekati Mila secara perlahan.
"Iya, Berterima kasih pada Sela dia yang selalu mengurusnya, Aku hanya membantu jika terjadi masalah saja" Balas Mila dengan melirik sebentar.
Lalu meletakkan Duka di kursi kasir khusus yang memiliki lingkaran agar Duka tidak terjatuh, padahal Duka bukan bayi biasa yang tidak punya pikiran Dia adalah remaja dewasa.
Sela selalu menggendong Duka di punggungnya sambil memperkenalkan banyak hal di sekitar, membuat Duka tidak merasa bosan.
Kemudian Arnold pergi ke arah gerbang desa di selatan.
Hari-hari seperti terus dilakukan selama bertahun-tahun ke depan yang mana Arnold kembali dengan beberapa goresan atau luka setelah berburu babi hutan karena tidak ada tahu apa yang bisa terjadi di hutan jika terjadi perubahan secara tiba-tiba dengan monster di hutan, hutan tidak bisa di prediksi.