Setelah bertahun-tahun berlalu kini aku tumbuh dengan cukup baik, aku memiliki rambut hitam dan mata hitam, wajahku biasa saja tidak ganteng tapi tidak jelek yang mana jika kau melihatnya sekilas di kerumunan kau akan langsung lupa dengan wajahku ini. Aku juga menyukainya seperti ini karena aku tidak ingin terlalu mencolok dan menjadi pusat perhatian, menjadi tampan membuat cukup merepotkan bagi ku.
Selesai mandi Duka akan melihat dirinya cermin seperti yang kalian lakukan di rumah. Aku bangun pagi hari ini karena kakek Arnold menyiapkan sarapan karena hari ini ulang tahun ku. Biasanya alu bangun jam 9 lalu pergi mengelilingi desa aku bosan.
"Bukankah begitu kawan" Duka berkata sambil melihat dirinya dalam cermin yang tua usang dan terlalu suram untuk dilihat.
Hari ini adalah hari ulang tahun ku yang kesepuluh, tidak ada perayaan mewah hanya ucapan selamat dari kakek Arnold dan nenek Mila juga kak Sela yang selalu sibuk di toko kini tumbuh menjadi Wanita yang banyak menarik perhatian di toko jika pelanggan datang untuk memesan makanan bahkan banyak orang yang sengaja datang untuk memesan makanan dan minuman hanya untuk melihat kan Sela.
Usai selesai memakai pakaian hitam dan celana coklat yang ku miliki, aku keluar dari kamar menuju dapur lalu menyapa kakek Arnold. Arnold memiliki rambut coklat yang sedikit beruban di sampingnya dengan mata hijau zamrud wajah yang orang biasa pada umumnya dengan goresan di pipi kirinya yang terlihat samar, mungkin dia dapatkan saat berburu atau lainnya karena aku tidak pernah bertanya tentang itu.
"Pagi kek, apa ada yang bisa ku bantu" Sapa Duka Setelah melihat Arnold.
"Hmm, semuanya sudah siap disini tinggal membawanya ke meja makan, tapi air masih belum ku isi jadi ambillah air di belakang" Kata Arnold, Arnold kemudian membawa makanan ke meja yang terdapat daging cincang, sup sayuran, dan beberapa roti di napan di meja.
Beberapa saat berlalu Duka pergi lalu dia kembali dengan kantung air minum. Duka lalu Duduk bangku yang berhadapan dengan Arnold dan Sarapan mereka dimulai tanpa ada yang berbicara karena Arnold mengajarinya untuk tidak berbicara saat makan untuk menghormati makanan dan Iya, aku setuju dengan apa yang Arnold katakan, karena ada banyak orang yang tidak bisa menghargai makanan sedangkan diluar sana banyak yang susah mencari makanan.
Arnold berkata padanya setelah sarapan bahwa dia aka memulai latihan untuk menepati apa yang dia katakan dulu padanya. Duka dulu meminta kakek Arnold untuk mengajari ku cara bertarung saat melihat kakek Arnold berlatih dengan pedang tapi kakek Arnold mengatakan belum waktunya.
"Duka, aku akan mulai melatih mu bertarung mulai sekarang untuk persiapan Job Awakening yang akan kamu lakukan saat umur 12 tahun yang 2 tahun lagi akan dilakukan. Apakah kamu siap?" Memberitahukannya dengan menatap lurus pada Duka.
"Iya kek, aku sudah menunggu untuk itu dalam tahun belakangan ini, mungkin ini akan menjadi kejutan untuk tahun ini" Dengan semangat Duka membalas.
Setelah mengetahui bahwa dunia ini memiliki Hal-hal yang bisa dia lihat dalam film, orang yang menggunakan sihir dan pedang untuk melakukan keajaiban. Di dunia ini untuk melakukan itu kita harus bisa mendapatkan Job Awakening yang akan dilakukan dalam 2 tahun ke depan tapi tidak semua orang bisa mendapatkan Job saat melakukan kebangkitan, seperti kak Sela beberapa tahun yang lalu yang melakukan Job Awakening, dia tidak membangkitkan apapun yang membuat dia sedih untuk beberapa saat.
Duka berharap untuk melakukan secepatnya tapi Arnold memberitahukan padanya bahwa untuk melakukan Job Awakening harus anak-anak yang berumur 12 tahun yang dilakukan sekali seumur hidup. Jika gagal tidak ada kesempatan kedua karena itu Duka berharap untuk mendapatkannya.
Ketika Job Awakening berhasil untuk meningkatkan kekuatan kita harus naik level dengan membunuh monster binatang buas yang itulah yang di tunggu-tunggu oleh Duka. Membunuh monster seperti Game permainan yang pernah dia mainkan dulu. Monster memiliki beberapa type Class dan Rank yaitu, Class Common, Elite, Commander, dan Boss Monster yang diberitahu kan oleh kakek Arnold padanya dan untuk Rank mulai dari Rank F hinga Rank S. Rank S sangat jarang ditemukan karena sulit menemukan informasi tentang monster Rank atas seperti itu.
Setelah membersihkan peralatan makan Arnold memberitahukan bahwa mereka melakukan pelatihan di luar desa menuju barat desa yang berlangsung hingga sore hari. Jadi Duka dan kakek Arnold mulai mempersiapkan persediaan makanan dan minuman untuk perbekalan yang akan mereka bawa. Arnold menyimpan semua yang mereka perlukan ke dalam tas ruang penyimpanan miliknya. Duka merasa itu cukup praktis berharap mempunyai satu dimasa depan untuk mempermudah membawa barang.
"Kek, semuanya telah siap" Memberitahu kakeknya setelah semuanya selesai.
"Jadi ayo berangkat, Kita akan mulai berlatih di luar barat desa, ini akan cepat kita berangkat" Kata Arnold.
"Iya, kek" Setelah itu mereka mulai berjalan menyusuri jalan, setelah mereka melewati gerbang.
"Ini awal dari perjalanan panjang ku menuju kekuatan di masa depan" Duka berkata pada dirinya sendiri.
Melewati gerbang desa yang dilihat selanjutnya oleh Duka adalah hamparan gandum yang cukup luas menutup seluruh desa bagian barat yang menakjubkan untuk lihat, warna emas yang terhambur oleh sinar cahaya dari matahari pagi cukup menyenangkan untuk dilihat menemani dalam berjalan
Menyusuri jalan setapak yang sering digunakan sebagai jalur transportasi oleh kereta kuda oleh pedagang membentuk jalan yang cukup lebar mempermudahkan orang menjadikannya petunjuk arah menuju tempat yang akan menjadi tujuan Duka dan Arnold.
Puluhan menit berjalan melewati pohon-pohon yang berjejer di sepanjang jalan membuat tarikan nafas Duka sangat sejuk. 'Aku merasakan sangat segar dengan suasana seperti tidak dengan kehidupan sebelumnya' pikirnya dalam hati oleh duka.
Akhirnya mereka sampai Duka melihat hamparan rumput yang cukup luas, seluas lapangan bola di tengah-tengah ada satu pohon yang rimbun berdiri sendiri. Menjadi tempat yang bagus untuk menetap sebagai tempat latihan yang akan dilakukan.
"Kita akan mulai, berlatih disini, pertama-tama kau tau apa yang dibutuhkan seseorang dalam pertarungan? " Tanya Arnold pada Duka yang memperhatikan dengan seksama.
"Aku kira itu adalah kekuatan yang mendapat mengalahkan musuh dengan sekali serang" Jawab Duka pada pertanyaan yang diberikan oleh Arnold.
"Ya, itu memang benar tapi untuk mendukung kekuatan yang besar juga membutuhkan stamina yang kuat untuk menampung kekuatan tersebut, jadi kamu akan mulai latihan pertama yaitu meningkatkan stamina dengan berlari mengelilingi padang rumput ini sampai aku bilang berhenti" Perintahnya pada Duka.
"Iya kek" Duka menganggukkan kepalanya atas apa yang dikatakan oleh Arnold dengan sungguh-sungguh.
Duka mulai berlari mengelilingi padang rumput yang luas ini tanpa bertanya hal-hal lain, saat beberapa putaran dimulai Duka merasa masih kuat untuk berlari mengelilingi padang rumput, Arnold hanya memperhatikan Duka berlari mengelilingi lapangan luas ini. Setelah cukup lama berlari Duka merasakan nafas tersengal-sengal dan setiap tarikan nafasnya dilakukan dengan tergesa-gesa yang kini mulai kelelahan setelah berlari cukup lama.
Siang hari Duka beristirahat setelah Arnold memberitahukan untuk berhenti untuk makan siang, Duka mulai duduk dengan tenang dengan mengatur nafas secara perlahan, 'untuk pertama kali tubuh mencapai kelelahan ekstrim seperti ini, bahkan kehidupan sebelum tidak pernah seperti ini'.
Duka yang menyelesaikan makan siang berkata pada Arnold. "Kek, aku akan istirahat sebentar".
" Iya, lakukan ini adalah pertama kali kamu melakukan pelatihan jadi istirahatlah sebentar " Balasan dari Arnold.
Duka mulai memejamkan matanya secara perlahan setelah mendengarkan apa yang dikatakan Arnold padanya. Duka mulai tertidur setelah sesaat matanya tertutup karena tubuhnya masih belum terbiasa dan ini pertama kalinya.
Dua jam berlalu dengan cepat untuk Duka yang tertidur, setelah membuka matanya kembali Duka terbangun dengan melihat Arnold yang sedang duduk dengan memejamkan matanya dibawah pohon.
Saat matahari akan terbenam Duka berhenti melakukan pelatihan dan mulai kembali ke desa. Duka merasa kakinya terasa berat setelah berlari seharian. Arnold melihat Duka kelelahan dari belakangnya.
"Duka, setelah terbiasa kau tidak akan cepat kelelahan seperti ini, jadi berjuanglah. Kata Arnold.
"Iya, kek" Balas Duka atas apa yang dikatakan Arnold padanya.
Sampai di desa mereka tidak langsung pulang tapi mampir ke pasar untuk membeli bahan makan malam kemudian pulang. Duka pergi mandi yang membuat dirinya merasa sangat nyaman setelah beraktivitas seharian.
Setelah menyelesaikan malam, Duka meminta izin untuk istirahat pada Arnold. Duka pergi ke kamar mulai rebahan dengan banyak hal yang dia pikirkan sebelum tidur, dia pernah memikirkan akan berakhir seperti sekarang ini, membuat dia ingin menjelajahi dunia barunya.