Kenan menampar wajah Bella sampai tersungkur ke lantai. Jeri yang melihat Bella di tampar Dia langsung menghampiri wanita itu dengan menutupinya dengan selimut.
"Kau sangat keterlaluan Kenan!" teriak Jeri yang tidak terima kalau akhirnya seperti ini. Dia berdiri dan menyerang Kenan dengan membabi buta. Beberapa kali pukulan mengenai wajah Kenan dan dirinya tapi Dia tetap tidak mau mengalah.
Buk!
Buk!
Buk!
"Kurang ajar dasar manusia kotor!" maki Kenan yang memutar tubuhnya kemudian menendang Jeri dengan kencang.
Jeri menahan sakit di bagian perutnya. "Sialan! Kalian telah menjebakku! Singkirkan Dia dari hadapanku!" pinta Jeri sambil menatap Sam dan Tuan Aron yang berdiri sambil menikmati vape ditangannya.
"Benar Kenan mereka semua menjebak kami," sambar Bella yang berdiri ingin memeluk Kenan. Tapi Kenan langsung mundur menatap wanita itu jijik.
"Bawa mereka ke ruang bawah tanah biarkan mereka berada dalam satu sel. Tunggu hukuman yang akan ku berikan kepada dua manusia bejat ini," perintah Aron kepada anak buahnya.
"Tidak! Jangan! Lepaskan!" teriak Bella yang di seret paksa keluar dari kamar hotel itu.
Sedangkan Jeri yang masih duduk di lantai menahan nyeri di bagian dada dan perutnya. Dari kejauhan masih terdengar suar Bella yang meraung-raung mita dilepaskan.
"Bagaimana bisa kalian tidak menepati janji, Aku sudah menjalankan tugas yang kalian berikan," ucapnya sambil berdesis menatap Aron dan Sam dengan tajam.
"Tugasmu belum selesai sekarang jelaskan apa yang sebenarnya kepada Tuan Kenan," titah Sam dengan tegas.
"Cih! Anakmu saja yang bodoh. Seorang wakil Presdir tapi bodohnya keterlaluan. Ha...ha...ha," ejek Jeri.
Kenan yang tak terima di hina Jeri tangannya langsung mengambil pistol yang ada di tangan salah satu pengawal. Tapi dengan geakan cepat Aron yag memang sejak tadi melihat gelagat Kenan yang akan menggila lngsung merebut kembali pistol itu.
"Jangan Kau lakukan tindakan kriminal itu kepadanya. Dia hanya ingin menjebakmu Nak, dengarkanlah penjelasan darinya," titah Aron yang mengembalikan kembali pistol itu kepada anak buahnya.
"Tapi Dia memang harus dimusnahkan Papa."
"Tenang saja... Dia akan merasakan akibatnya karena sudah berani menghina keturunan Weist."
" Hey Kau! Cepat katakan atau Aku sendiri yang akan menembakmu," ancam Aron kepada Jeri yang masih memasang wajah sinisnya.
Hanya keheningan di dalam ruangan itu sampai akhirnya ada tembakan yang ditujukan ke kaki Jeri.
Dor!
Dor!
"Cepat katakan atau Aku akan menembakmu," sentak Sam yang geram dengan Jeri yang membuang-buang waktunya.
"Aaaaaaargh!" teriak Jeri sambil memegangi kakinya yang kena tembak.
Dasar bodoh mau saja berkorban demi wanita jalang. Ah... Sam kalau begitu tembak saja. Kali ini Aku sudah tidak perduli dengan ucapannya. Sekanag juga haisi Dia," Titah Kenan.
Baik Tuan," jawab Sam yang menarik pelatuk pistol itu ke arah Jeri.
Jeri yang ketakutan langsung mengataan rencananya kepada Kenan.
"Bella meminta ku untuk menidurinya sejak dua bulan lalu karena Dia igin menjebak Kamu untuk bertanggung jawab kalau Dia hamil. Karena Kau selalu memintanya meminum pil penunda kehamilan. Dia juga yang memintaku mengambil uang dan harta lain yang Kau berikan kepadanya. Dia memintaku meretas uang dan aset yang Kau miliki. Nanti kalau Dia hamil Kami akan pegi ke benua lain."
"Cih dasar manusia biadab bisa-bisanya kalian merampokku. Lihat saja akan ku buat kalian menderita," ancam Kenan dengan urat-urat wajah yang terlihat jelas di leher dan wajahnya menahan amarah. Kalau bukan karena Dia pewaris dari Weist maka sudah Dia musnahkan dua orang ini. Setelah mendengar dan melihat sendiri mantan kekasihnya yang mengaku bertobat tapi mengulanginya kembali bahkan lebih parah dari itu. Kenan pergi meninggalkan kamar hotel itu.
Sam yang melihat Tuannya pergi ingin menyusul tapi langsung di tahan Aron.
"Biarkan Dia pergi jangan ada yang mengikutinya. Kau urus saja pria itu bawa Dia keruang bawah tanah satu ruangan dengan wanita itu. Aku ingin pada saat Kenan masih mau melihat mereka, Dia tidak akan pernah bisa melupakan kejadian ini."
"Baiklah Saya akan membawanya ke sana. Tuan Dominic sudah menerima perintah Anda beliau mengijinkannya."
"Ya pergilah," titah Aron yang di angguki Sam.
Jeri di paksa berdiri kemudian Dia di seret kasar, mulutnya merintih kesakitan menahan luka yang bersarang dikakinya. Tapi tak ada empatinya para pengawal Aron itu.
Sedangkan Bella di dalam mobil tak lepas dari santapan lapar para anak buah Dominic yang akan membawanya ke markas.
Tangan salah satu anak buah Dominic sibuk menggerayangi tubuh Bella. Bella yang di himpit dua orang berbadan besar dan dua orang didepannya yang sibuk memvideokan aksi bejat mereka.
"Hey lihatlah bukannya ini model terkenal itu yang dulu tersandung skandal dengan teman Tuan muda Weist. Tapi lihatlah sekarang Dia sedang bersama kita dengan isu yang sama. Kau mulailah Kami akan merekamnya lalu menjualnya ke pasar gelap."
Bella yang mendengarnya langsung berontak dari cengkraman dua orang yang sibuk menikmati tubuh atas dan bawahnya. Bell menangis ketakutan karena tidak biasa diperlakuakan seperti ini. Tiba-tiba saja bayangan kelam mengingatkan Dia kembali waktu dulu.
Tolong jangan lakuka itu lepas! Tolong!
Diamlah kalau tidak Kami akan membunuhmu. Kau nikmati saja nasibmu sekarang karena sudah berani mengusik keluarga Weist.
Bella kakinya di angkat lalu di lebarkan keatas sampai belahan bawahnya terpampang jelas di depan mereka.
Ada yang bersiul dan ada pula yang tertawa melihat Bella. Pria yang berada di depan Bella turun dari bangku peumpang yang Dia duduki kemudian mendekati wajahnya ke bagian bawah Bella. Dengan rakus pria itu mencium dan menghisap bagian bawah Bella. Setelah puas menikmati bagian sensitif Bella jari tangan pria itu memasuki bagian bawah itu lalu mengocoknya dengan cepat sampai Bella squirting hebat.
Mereka semua memperkosa Bella di dalam mobil sampai tiba ke markas Dominic seorang teman dari Aron. Markas itu diijinkan jika kelurga Weist membutuhkannya.
Dua orang yang duduk di depan segera turun tapi tidak dengan empat orang yang masih mengerjai Bella yang sudah kacau dengan banyak cairan ditubuhnya. Bella yang awalnya berontak kini dengan pasrah menjilati senjata para pria berotot itu.
Di tempat lain Kenan yang mengemudikan mobilnya ke apartmen kini sedang mengguyur tubuhnya di bawah kran air shower. Entah kenapa perasaan kecewanya tidak terlalu menggebu-gebu seperti dulu di awal Bella mengkhianatinya. Setelah setengah jam membersihkan tubuhnya yang sudah lengket. Kenan memakai bathrobe kemudian mengambil sebotol wine ke sofa santai di dalam kamarnya. Tatapannya beralih ke ponselnya yang sejak tadi bergetar. Karena tidak ingin di ganggu Dia mengambil ponsel itu untuk dimatikan. Sebelum Dia menekan tombol merah di layar. Ada pesan masuk yang berbunyi.
"Tuan Kenan maaf sebelumnya Saya hanya ingin melapor. Istri Anda sedang bersama pria di toko kue. Pria itu sepertinya menyukai Nona muda," ucap pengawal Yezi yang bepihak keada Kenan. Isi pesan yang Kenan baca membuat hatinya menjadi panas dan ingin membanting ponselnya.
"Yezi jangan macam-macam Kau. lihatlah nanti Aku akan menghukummu," gumam Kenan yang tak terima kalau istrinya itu diganggu pria lain di luar sana.