Chereads / CINTA GILA KEENAN / Chapter 24 - Rafa Bertemu Yezi

Chapter 24 - Rafa Bertemu Yezi

"Kalian tunggu saja disini biar Aku yang masuk ke dalam kalau kalian ikut pegawai toko dan pengunjung ketakutan melihat kalian."

"Sudah tugas Kami Nona silahkan turun Kami akan tetap mengikuti Anda," ucap pengawal yang sudah membuka pintu mobil dengan wajah datarnya.

Yezi mencebikkan bibirnya sambil menggerutu yang tak dihiraukan pegawal itu.

Toko Kue Ananda yang terkenal dengan buah tangan yang lezat menjadi incaran para pengunjung dari berbagai negara di puncak. Yezi melihat-lihat kue yang terpampang di etalase dengan penampilan yang begitu elegan dan rasa yang lezat. Setelah memilah-milah pilihannya jatuh ke kue lapis legit talas yang sangat lezat dengan warna warni yang cantik.

"Aku pilih ini tolong di bungkus empat," ucap Yezi berbarengan dengan pria tinggi gagah tampan dengan wajah yang ditumbuhi rambut halus yang semakin membuat wajah pria itu semakin cool. Mereka berdua saling tatap dan pria itu tertegun melihat wanita yang memintaa pesanan sama dengannya.

"Aaah ... maaf silahkan pilih saja Nona."

"Eem ... ya Aku memang pesan tapi Anda juga kan? Aku pesan dua saja yang dua lagi buat Anda Tuan."

"Rafa ... panggil saja Rafa," ucap Rafa dengan senyuman manisnya membuat Yezi sedikit canggung.

"Aaah i iya Tuan Rafa ambil saja yang dua kata Mbak pelayan hanya sisa ini saja."

"Baiklah. Tolong Mbak Saya ambil empat kuenya."

"Baik Tuan," ucap pegawai kasir yang memberikan struk belanjanya.

"Loh ... kenapa dibayar semua Tuan."

"Tidak apa-apa jangan ditolak Saya ingin mentraktir Anda."

"Tapi tetap saja Saya tidak enak bagaimana kalau sebutkan nomer rekening Anda, Tuan Rafa."

"Bagaimana bayar dengan nomer telpon Anda," ucap Rafa yang langsung memberi ponselnya ke Yezi untuk mengetikkan nomernya.

"Ah ... ta tapi baiklah," dengan ragu Yezi mengambil ponsel Rafa dan mengetikkan nomernya semua itu tak luput dari perhatian pengawal Kenan.

"Terima kasih nanti Saya akan menghubungi Anda. Maaf siapa nama Kamu."

"Nona Kenan tolong cepat kembali Tuan Kenan sudah menunggu Anda," tegur pengawal itu yang sengaja memotong ucapan mereka berdua.

"Ah ... maaf Saya sudah ditunggu terima kasih kuenya Tuan Rafa, permisi."

Pengawal yang mengawal Yezi menatap sinis Rafa seperti memberi peringatan lewat matanya kalau Nona nya tidak bisa diganggu. Membuat Rafa semakin tertantang ingin mencari informasi wanita itu.

'Nice ... prety woman,' gumamnya yang melihat kepergian Yezi yang di kawal dua mobil dibelakangnya.

Zay yang menunggu diluar sambil bersender di mobil melihat Rafa yang menatap wanita cantik yang di kawal ketat keluar toko kue itu. Zay tersenyum geli menatap Rafa yang senyum-senyum sendiri menghampirinya.

"Why ... menemukan mangsakah?"

"Ck ... Aku bukan seperti dirimu yang selalu salah memilih wanita boy," ejek Rafa yang membuka pintu mobil dengan gaya tengilnya membuat Zay ingin menghajar wajah tampannya itu mereka pun masuk ke mobil meninggalkan toko kue itu.

"Hey siapa wanita tadi sepertinya bukan wanita sembarangan lihat saja banyak sekali yang mengawalnya. Kau tahu siapa Dia, Rafa?"

"No ... tadi wanita itu mau membeli kue pas sekali Aku juga ingin membeli kue itu. Aku pun membayarnya tanpa perduli tatapan para pengawalnya kerenkan," ucapnya dengan mengangkat-angkat kedua alisnya.

"Kau tidak sempat berkenalan dengannya?"

"Aku langsung meminta nomernya untungnya wanita cantik itu mau memberi nomer telponnya meskipun sedikit ragu kepadaku. Setelah menawar mengganti uang kue dengan nomer telponnya. Tapi belum sempat Dia memberitahukan namanya pengawalnya itu sengaja melarangnya. Tapi yang Aku bingung pengawalnya itu memanggilnya dengan sebutan Nona Kenan," urai Rafa.

"Nona Kenan? Seperti tidak asing dengan nama itu. Tapi Rafa jangan sampai Kau menggangu wanita yang sudah bersuami. Apalagi macam wanita tadi pegawalnya tak main-main. Kau berhati-hati meskipun Kau anak mafia dan pengusaha sukses tetap sajakan harus lihat dulu siapa tandinganmu."

"Kalau memang benar apa yang Kamu bilang, tantangan buatku."

"Oh shit fuck man!" jangan gila Kau."

"Ha ha ha ... Kenapa Kau ini begitu saja takut."

"Dasar sinting sudah berapa banyak wanita bersuami Kau tiduri hah. Aku yang jadi samsak ajudan mereka karena ulahmu," kesal Zay yang bersungut-sungut sepanjang jalan di dalam mobil menuju villa.

Rafa hanya tersenyum sedangkan hatinya sejaktadi selalu mengagumi wanita itu. ' Cantik, tunggu Aku akan mendapatkanmu.'

***

Sepanjang jalan menuju Jakarta Yezi tertidur di dalam mobil. Para pengawal menutup rapat tirai di bangku penumpang yang terpantau Kenan selama perjalanan. Pria itu begitu posesif jika menyangkut dengan Yezi istrinya semenjak wanita itu selalu menurutinya. Kenan tak menampik kalau Yezi sangat cantik. Sampai di mansion sudah ada Kenan yang menunggunya di depan pintu masuk. Kenan melangkahkan kakinya mendekati mobil yang di tumpangi Yezi yang masih tertidur di dalm mobil.

"Kalian bawa barang-barang yang dibeli istriku ke dalam kamar."

"Baik Tuan."

Kenan menatap Yezi yang tertidur dengan mulut sedikit terbuka membuatnya tersenyum simpul melihatnya.

'Wanita ini selalu saja tak waspada untung saja pengawal Papa tak berani menyentuhmu,' gumamnya sambil mengangkat Yezi kegendongannya memasuki mansion menuju kamarnya.

"Kenan, kenapa dengan Yezi," tanya Asya yang melihat Kenan menaiki tangga sambil menggendong Yezi dengan gaya bridal.

"Tidak apa-apa Mom, Dia hanya lelah dalam perjalanan. Aku ke atas dulu Mom tidurlah sudah malam."

"Ok sayang Kau juga beristirahatlah hem ..."

"Ok ... love you Mom," ucap Kenan yang kembali melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamar.

Asya melihat punggung Kenan dari lantai bawah dengan nanar. Anaknya itu sedang tidak baik-baik saja setelah tadi suaminya menceritakan semuanya.

'Kau harus kuat Kenan Mom ingin Kau mengerti jangan membenci Papamu,' gumamnya.

Di dalam kamar Kenan meletakkan Yezi di ranjang. Dia pun ikut berbaring disamping wanita itu. Tangannya merengguh tubuh Yezi kepelukannya. Kenan mengecupi kepala wanita itu dengan lembut. 'Tidurlah istri nakalku lihat saja besok Aku akan menghukummu berani-beraninya meladeni pria asing hem,' gumam Kenan yang kesal setelah tadi mendengarkan info dari pengawalnya. Yezi sedikit merapatkan tubuhnya ke dalam pelukan Kenan mencari kehangatan yang disambut dengan pelukan erat oleh Kenan tanpa celah. Wangi rambut Yezi yang wangi membuat Kenan pelan-pelan matanya ikut terpejam mengarungi mimpi bersama Yezi.

***

Pagi hari Yezi merasakn tubuhnya seperti tertindih sesuatu yang sangat berat. Dan lehernya pun seperti basah dengan usapan lembut menghisapi setiap inci lehernya. Nyawa nya yang belum terkumpul mencoba mengingat-ngingat apa yang terjadi. Tapi sebelum Dia berpikir terlalu jauh yezi sudah berteriak ketika benda tumbul berurat tanpa pemanasan memasuki bagian bawahnya.

"Owh ... shit!" tatapannya langsung tertuju dengan pria yang sedang menatapnya dengan tajam di atas tubuhnya.