KETIKA bel berbunyi, menandakan berakhirnya kelas pagi, ia hampir melompat dari kursinya karena bersemangat. Ia berdiri tiba-tiba dan langsung keluar dari tempat duduknya. Namun karena itu, ia hampir bertabrakan dengan seseorang yang hendak lewat di dekatnya. Karena berusaha menghindari tabrakan, ia segera kehilangan keseimbangannya. Ia pikir ia akan jatuh ke belakang tetapi sepasang tangan yang kuat berhasil menahan bahunya dan mencegahnya terjatuh.
"Terima kasih—"
Ia tak sempat menyelesaikan kalimatnya dan kata-katanya hanya tercekat di tenggorokan. Karena ketika ia mengangkat kepalanya, ia melihat wajah kesal Huang Wen yang menatapnya dari atas.
