KETIKA Luo Yan keluar dari permainan, masih ada sedikit waktu sebelum makan malam. Dia keluar dari kamarnya dan berencana membujuk Luo Jin. Seperti yang diduga, adiknya itu tidak ada di ruang tamu. Dia bertanya kepada salah satu pembantu yang lewat di mana Luo Jin berada.
"Anak muda ketiga pergi ke kamar anak muda kedua beberapa menit yang lalu. Kemudian dia pergi dan kembali lagi ke kamarnya," jawab pembantunya. "Ehm... apakah kedua pemuda itu bertengkar?" tambahnya ragu-ragu, tampak agak cemas.
"Tidak. Kenapa kamu berpikir begitu?"
"Karena anak muda ketiga keluar dari kamar anak muda kedua dengan wajah tidak senang," kata pembantunya dengan cemas.
Luo Yan mengangkat salah satu alisnya saat mendengar itu. Sepertinya Luo Jin masih merajuk. Dia tersenyum kepada pembantu itu. "Saya mengerti. Terima kasih sudah memberitahu saya."