Dimitri tidak bisa mengungkapkan pikirannya, tetapi tatapan matanya berkata semuanya. Ia tak akan pernah mengakuinya—setidaknya, tidak pada Adeline. Membuatnya merasa terlalu baik tentang dirinya sendiri hanya akan memperburuk sikap buruknya.
Adeline berdiri di hadapannya, senyum lebar merekah di wajahnya yang cantik. "Apakah kita akan pergi?"
Dimitri memalingkan pandangannya darinya, mendengus, tetapi hampir langsung menoleh kembali, perhatiannya tiba-tiba tertangkap oleh kalung yang terletak cantik di lehernya. Sebuah kerutan yang terlalu dalam muncul di wajahnya.
"Siapa yang memberimu kalung itu?" Dia tahu betapa mahalnya karena dia ingin membelinya untuk Varvara di toko Cartier beberapa hari yang lalu.
Tetapi dia tidak mengira itu layak untuk membuang begitu banyak uang, oleh karena itu, dia meninggalkannya dan memilih yang sedikit lebih murah.
Sekarang, bagaimana Adeline bisa memakai perhiasan yang sangat mahal seperti itu? Siapa yang memberikannya?
