Sabrina menutup pintu kamarnya. Hari ini adalah hari yang produktif, pikirnya sambil melemparkan dirinya ke atas tempat tidur. Ia tidak menyangka bahwa dirinya akan bisa berbicara lama dengan Mauve. Namun, mengingat betapa kesepiannya, itu tidak mengejutkan.
Sabrina sedikit kecewa, ia berharap bisa mendapatkan lebih banyak informasi daripada yang sudah diketahuinya tapi itu tidak terjadi. Tidak peduli bagaimana ia mencoba, Mauve tampaknya tidak memiliki informasi berguna apapun.
Meskipun dengan hambatan ini, dia telah menetapkan sesuatu yang lebih penting daripada apapun, sebuah persahabatan. Ia bisa melihatnya dari matanya. Masih ada sedikit pengekangan yang paling mungkin karena Mauve masih curiga padanya tetapi tidak dapat disangkal bahwa Mauve mulai mempercayainya.