Jael memegang tangan Mauve saat mereka berjalan menuruni tangga menuju makanan pertama. Dia tak bisa berhenti menatapnya. Tubuh mungilnya hati-hati melangkah di tangga dengan kepala tertunduk dan tangan lainnya memegang sisi gaunnya.
Dia menoleh ke arah Jael dan segera memalingkan wajah saat matanya bertemu pandang. Dia tampak dalam suasana hati yang lebih baik, sebelumnya Jael sempat sedikit khawatir.
Dia tahu dia harus mengambil beberapa langkah tertentu, dia akan berbohong jika mengatakan dia tidak bisa merasakan kecemasan Mauve. Ada juga fakta bahwa dia khawatir Mauve akan pergi.
Bukan sesuatu yang dia sadari secara aktif tetapi lebih sering daripada tidak dia akan membandingkan kenangannya tentang kerajaan manusia dengan wilayah vampir, keduanya tidak ada yang mirip.
Mereka sampai di akhir tangga dan Mauve mencoba menarik tangannya dari genggamannya tetapi Jael tidak mau melepaskan. Dia dengan cepat menyerah untuk melawan.
