Mauve membawa tangannya yang tidak terluka ke wajahnya. Mengatakan bahwa dia malu adalah peryataan yang tidak cukup. Tidak membantu bahwa Jael tidak pernah mengalihkan matanya dari wajahnya, setiap kali dia membuka mata Jael selalu menatapnya dari atas.
Kini setelah dia melihat Jael melakukan itu, tidak mungkin dia bisa menatap mata Jael. Tubuhnya masih terasa geli dari efek yang tersisa dan dia tahu bahwa wajahnya memerah seluruhnya.
Dia merasakan gerakan dan mengintip melalui sela jari tangannya untuk melihat Jael duduk. Dia merasakan Jael membersihkannya dan Mauve menutup matanya dengan erat.
Jael menyesuaikan pakaian dalamnya dan dengan hati-hati mengangkat pinggang Mauve. Mauve tersentak ketika tangan dingin Jael menyentuh bagian bawah punggungnya.
"Santai," katanya. Dia bisa mendengar hiburan dalam suaranya.
"Saya santai," katanya pelan-pelan. Bukan salahnya jika sentuhan Jael membuatnya gelisah. Dia bisa merasakan intensi di balik sentuhan tersebut.