Penjaga segera berdiri ketika dia masuk, dan para pelayan lainnya membungkuk. Mauve tidak tahu harus berbuat apa dan sepertinya dia satu-satunya yang tidak memberikan hormat, jadi dia berdiri.
Jael menarik kursinya dan duduk dengan suara keras. Mauve juga ikut duduk dan baru saat itu dia menyadari bahwa tidak ada yang bergerak. Bingung harus berbuat apa, dia berdiri lagi hingga kursinya terjatuh.
Mauve memerah dan mencoba mengambil kursi itu, tapi kursi itu jatuh dari tangannya dengan suara keras. Mauve sudah di ambang air mata pada saat itu. Dia mencoba lagi dan kursi terjatuh, Mauve ingin menggulung diri menjadi bola dan mati.
Rasa malu karena tatapan di punggungnya membuatnya tujuh kali lebih buruk, dia bisa mendengar tawa mereka meskipun ruangan itu sunyi. Dia seharusnya menyerah pada saat itu juga, dia tahu apalagi penglihatannya yang kabur, tapi entah bagaimana dia tidak bisa berhenti, tidak saat kursi masih terbaring di lantai.