Lilly
"Zain sedang sekarat."
Mataku terasa seolah akan terbelalak keluar dari rongga mataku, serigalaku melolong dalam kesakitan saat dia kolaps dalam pikiranku, lubang kosong tempat hatiku dulu berada, tertusuk.
Seakarat? Bagaimana? Dia harus melalui berbagai cobaan terlebih dahulu, karena telah membunuh Dan.
Ini berarti ada orang yang menyakitinya.
Sebelum aku bisa merasakan sesuatu tentang hal itu secara emosional, rasa sakit yang luar biasa kuat, lebih kuat dari rasa sakit sebelumnya, menembusku menyentuh setiap ujung saraf di tubuhku.
Serangan jantung.
Seluruh sisi kananku menjadi mati rasa.
Aku terhanyut dalam kegelapan, jurang yang pekat menelan aku seluruhnya sebelum aku bisa berbicara, rasa sakitnya terlalu kuat untuk aku tahan.
**********
Aku tersentak bangun, duduk di tempat tidur seolah ada yang mengejutkanku. Tangan-tanganku mencari rasa sakit yang melanda tubuhku seperti api yang membara saat aku pingsan.
Rasa sakitnya hilang.