```
Grace
Hatinya hancur saat saya mulai menarik diri ke atas tangga.
"Tolong, Grace, jangan biarkan dia menandaimu sekarang, tunggu saja karena bisa jadi dia akan kehilangan pangkatnya begitu aku selesai. Maaf tapi aku akan menantangnya, dan itu akan menjadi alpha, Grace," ucapnya, dengan nada yang yakin.
Dia percaya dia akan melakukannya, dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya karena itu berarti sesuatu bagiku.
Saya melihat ke belakang saat naik tangga tapi dia sudah pergi- dedaunan yang bergoyang dibiarkannya di belakang membuatku tertekan.
Dengan napas dalam, saya kembali masuk ke kamar saya, menutup pintu dengan punggung saya saat saya meluncur turun ke lantai, duduk di lantai, memegang kepala saya sambil menangis dalam keputusasaan untuknya, untuk saya, untuk Zain, untuk Lilly, untuk Bibi saya dan ayah saya.
Semua ini adalah tanggung jawab saya.