Alis Mo Zhixuan sedikit berkerut, dan warna tinta dalam matanya semakin dalam saat dia meletakkan tangannya di atas tangan Zheng Chuyi.
Merasa sentuhan se-dingin es, seberkas kegembiraan melintas di dasar mata Zheng Chuyi. Memang, dia masih memiliki tempat di hatinya.
Maka dia mengencangkan genggamannya lebih kuat, memeluk pinggangnya erat-erat, menempel padanya seolah-olah dia ditempelkan ke tubuhnya.
Pipinya bersandar di punggung Mo Zhixuan, sedikit lengkungan terbentuk di sudut mulutnya.
"Zhixuan, aku tahu kamu masih mencintaiku. Ayo kita mulai dari awal, ya? Ayo kita tidak menyiksa satu sama lain lagi. Biarkan aku menghabiskan sisa hidupku bersamamu..."
Kedua tangan Zheng Chuyi yang memeluk pinggangnya kemudian dibuka perlahan-lahan.
Kekuatan yang digunakan sangat imperius.
Tanpa sedikit pun keraguan.
Setelah melakukan semua ini, Mo Zhixuan segera melangkah ke belakang beberapa langkah, menjaga jarak aman darinya.
Tidak ada ekspresi sedikit pun di wajah dingin tersebut.
