Bab 46: Merenung Masa Lalu (2)
Edric tidak tahu apa yang salah dengan dirinya saat itu. Biasanya dia dapat mengendalikan hasratnya dengan baik dan dia bukan tipe yang menjadi semakin terangsang saat mabuk.
Namun anehnya, malam itu, sendirian di kamar bersamanya - seorang wanita cantik yang mengenakan gaun yang mudah diakses dan duduk tepat di sebelahnya, Edric menyerah pada keinginannya.
Mungkin dia terlalu lelah setelah semua pekerjaan yang dia lakukan hari itu.
Mungkin dia hanya menurunkan penjagaannya karena menyenangkan berbicara dengan dia.
Atau mungkin dia memang sudah menyukainya sejak awal tapi tidak pernah mengakuinya pada diri sendiri.
Edric mulai merasa terangsang saat minum bersamanya di kamar itu. Dan semakin intens saat dia diam-diam mengawasi dia tidur sambil minum sendirian ketika dia terlalu mabuk dan tertidur.
Dia melawan godaan dengan minum lebih banyak sehingga dia akan pingsan.
