Bagai debu di samudra bintang yang luas, mecha merah dan hijau dengan mudah terlihat oleh kapal perang.
"Kita mendeteksi sebuah mecha sendirian di depan." Kapal perang mendeteksinya sebelum Tuss melihatnya.
"Kirimkan permintaan komunikasi ke sana," perintah Perwira Lyao.
"Siap, pak."
Dengungan rendah dari sinyal komunikasi mengisi pusat komando yang sepi, dan kurang dari satu menit, sambungan telah terbentuk.
"Ini saya, Tuss," Tuss mengumumkan.
"Kalian di mana? Bagaimana keadaannya?" Perwira Lyao bertanya dengan cepat.
"Tidak begitu baik," suara Tuss terdengar gelap dan berat. "Kami dibawa ke sebuah lab. Yuri disuntik sesuatu, dan dia tidak bisa bangun."
Dahi Perwira Lyao mengerut. "Kami akan siapkan medis. Ikuti koordinat kami."
"Mengerti."
Segera setelah mecha menyentuh landasan di kapal perang, para medis mengambil Yuri dari Tuss dan meletakkannya di atas tandu, cepat mendorongnya ke ruang operasi.
