Pria yang berjalan ke arah mereka terlihat gagah dan menakutkan, dengan sepasang mata yang tajam.
"Apa yang ingin kamu jual?" Suara pria itu kasar dan jelas tidak sabar.
Yuri mengerutkan hidungnya ketika ia mencium bau feromon pria itu. Bau itu kuat, seperti bensin.
"Kendalikan feromonmu," Tuss dengan dingin menyatakan.
"Oh? Kamu bisa mencium feromon? Kamu seorang alfa atau beta?" Daripada mengendalikan feromonya, pria itu malah melepaskan lebih banyak lagi.
Sambil Yuri menahan nafasnya, bersiap untuk menghadapi pria itu, Tuss lebih dulu bertindak. Aroma kayu yang dingin menyelubungi pria itu, seketika mengubah raut wajahnya.
"Kamu alfa tingkat S?" Wajah pria itu berubah warna menjadi seperti hati babi. Dia menggenggam tinjunya, mengertakkan giginya melawan tekanan dari alfa tingkat tinggi.
Tuss tidak menjawab, melainkan dia bertanya, "Bisakah kamu mengendalikan feromonmu sekarang?"