Di kaki Gunung Ilahi Tujuh-Domain, sekitar 30.000 li jauhnya, tumbuh berbagai pohon tinggi yang rimbun, masing-masing setinggi ratusan meter.
Sekilas, jumlah pohon itu sangat banyak, membentuk sebuah hutan lebat yang tampak tak berujung.
Dan di tengah hutan ini, terdapat banyak paviliun.
Paviliun-paviliun itu diukir dengan indah dan dihiasi dengan batu giok, dengan batu-batu berserakan disekitarnya dan suara gemericik air terus-menerus terdengar, di tengahnya ada sebuah air terjun besar. Di air terjun itu, berdiri ratusan sosok, bertahan dari derasnya air, seolah menanggung tekanan yang luar biasa.
Sosok-sosok itu semuanya adalah anak-anak, tiap-tiapnya tidak lebih tua dari sepuluh tahun.
Namun wajah mereka menunjukkan tekad yang sulit dibayangkan ada pada orang dewasa, meski punggung mereka merah darah akibat hantaman air terjun, dan meskipun tulang mereka rasanya hampir patah; mereka tetap berdiri bertahan.
Karena mereka tahu, mereka bernama belakang Ye!