Chapter 103 - Waktu Berikutnya

"Oh, hampir lupa. Akan lebih banyak kunang-kunang di taman. Mau pergi ke taman agar kamu bisa melihatnya lebih dekat?" Ferdinand bertanya dan dia tersenyum saat jawaban Arabella sudah terlihat jelas sebelum dia sempat berkata apa pun.

"Aku mau sekali," Arabella segera bangkit.

Dia ingin melihat kunang-kunang itu lebih dekat. Juga sudah waktunya mereka berhenti berciuman atau Ferdinand akan terlalu larut dan ingin melangkah lebih jauh. Dia bersyukur dia sendiri yang memberikan distraksi.

Ferdinand berkedip berulang kali saat menatap bolak-balik dari dirinya ke pangkuannya yang kosong.

[Tunggu, dia ada di pangkuanku dan dalam pelukanku barusan. Aku bisa menunggu sampai dia mencegahku menciumnya lagi sebelum menyarankan pergi ke taman. Kenapa aku malah menghentikan semuanya sendiri?! Kita bisa berciuman lagi.]

'Terlambat untuk itu.'

Arabella hampir tertawa saat Ferdinand terus menyesal dan memarahi dirinya sendiri. Dia mencium pipinya untuk menghentikan dilema batinnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS