Telapak tangan Hildie merasakan sesuatu yang dingin dan berat saat jatuh ke telapak tangannya. Karena tidak ingin lepas, ia segera menutup tangannya mengelilingi benda-benda logam yang dingin. Kata-kata bibinya terngiang di telinganya, "Bukalah tanganmu, nak."
Menuruti instruksi bibinya Sonya, Hildie membuka tangannya dan menatap dengan takjub. Di sana, ia melihat lima mahkota emas, lebih banyak uang daripada yang pernah ia pegang seumur hidupnya.
Air mata mengalir di pipinya, dan tenggorokannya tercekat oleh emosi yang menggembirakan. Perbuatan murah hati wanita tua itu membuatnya terdiam, membuatnya tidak mampu mengungkapkan rasa terima kasihnya. Melalui air matanya, ia melihat Sonya dengan senyum cerahnya, yang memancarkan kehangatan dari matanya.