Keesokan harinya.
Shen Feiwan terbangun dengan alami.
Dia menggerakkan tubuhnya.
"Aduh…"
Dia tak bisa menahan diri untuk tidak berteriak.
Baru kemudian dia mengingat apa yang terjadi tadi malam, dan teringat masih ada luka di punggungnya.
Dia berhati-hati dengan gerakannya dan berjuang untuk bangkit dari tempat tidur.
Dia secara acak mengambil ponselnya dan melihat.
Ada banyak panggilan tak terjawab dari Lin Nuannuan sepanjang pagi di ponselnya yang disetel senyap.
Lin Lanhe juga menelepon sekali.
Apa yang terjadi?!
Tanpa ragu-ragu, dia membalas telepon Lin Nuannuan terlebih dahulu.
Di dalam hatinya dia mengerti, Lin Nuannuan biasanya tidak akan memiliki urusan mendesak.
Tapi dia memihak kepadanya.
"Wanwan, saya hampir menelepon polisi, saya pikir kamu menghilang!" Lin Nuannuan berkata secara dramatis.
"Saya hanya terlalu tidur, ponsel saya dalam mode senyap."
"Kenapa kamu mematikan suara ponselmu?" Lin Nuannuan tidak puas.