Shen Feiwan tercengang sejenak.
"Kenapa kamu tidak makan?"
"Tidak lihat aku sedang sibuk?"
"Kamu harus makan meski sedang sibuk." Shen Feiwan berkata, "Aku bawakan kamu makan malam."
Fu Shiyan mengerucutkan bibirnya.
"Ayo cepat makan. Ibumu menyuruhku membawakannya untukmu. Kalau sudah selesai, aku bisa kembali dan melaporkannya padanya."
Kehangatan yang tidak mudah terdeteksi di dasar mata Fu Shiyan menghilang seketika.
Shen Feiwan tidak menyadari ini.
Saat itu juga, dia sudah dengan proaktif meletakkan makan malam di hadapannya, mengeluarkan satu piring kecil demi satu dari kotak makanan termal.
Makan malam itu semua disiapkan oleh pembantu rumah.
Semua makanan kesukaannya.
"Kamu sudah makan belum?" Fu Shiyan bertanya.
"Belum."
Dia menyentuh perutnya dan merasa sedikit lapar juga.
"Tidak makan?" Fu Shiyan mengangkat alisnya.
"Sepertinya hanya ada satu set sumpit dan mangkuk." Shen Feiwan menyadari.
Apa yang dipikirkan oleh Lin Lanhe?