"Bisakah kamu mencicipinya untuk melihat apakah rasanya sesuai dengan seleramu?" tanya Su Yin, "Aku masaknya agak tawar. Jika kamu tidak suka, katakan agar aku bisa mengatur kembali lain waktu."
Ji Zhihan melirik Su Yin dan mulai makan dengan mangkuk dan sumpitnya.
Rasanya, dapat diterima.
Lebih baik dari makanan yang biasanya dia pesan untuk dibawa pulang.
Dan bahkan lebih enak dari koki yang kadang-kadang datang.
Dia tidak mengatakan apa-apa.
Ketika dia tetap diam, Su Yin mengasumsikan,
Ji Zhihan puas.
Bagaimanapun, jika Ji Zhihan sedikit pun tidak puas dengan dirinya, sudah pasti dia akan mengatakannya secara terus terang.
"Mengapa kamu tidak datang kemarin?" tanya Ji Zhihan tiba-tiba selama makan.
"Adik laki-lakiku sakit dan dia di rumah sakit," jawab Su Yin dengan terus terang.
Sejak mereka akan hidup bersama sekarang, banyak hal yang tidak bisa lagi disembunyikan.
"Kamu punya adik laki-laki?" Ji Zhihan terkejut.
Dia tidak pernah menyebutkannya sebelumnya.
