Terengah-engah, seorang pemuda berambut pirang pendek terlihat berlari melewati hutan dengan bantuan pohon-pohon di sekitarnya.
Dia bergerak zig-zag melalui pohon-pohon sambil melompat dari satu dahan ke dahan lainnya, tidak berani melambat sedetik pun karena hal itu berarti binatang buas di belakangnya akan semakin dekat.
'Aku harus bertarung tapi anak panahku sama sekali tidak mempan!' Teriaknya dalam hati karena ini sama sekali tidak sesuai dengan rencananya.
Tanpa menoleh ke belakang, dia bisa merasakan bahwa binatang buas itu semakin dekat setiap detiknya. Suara gemuruh pohon-pohon yang didorong ke samping dan tumbang ke tanah terdengar jelas.
Dengan gigitan di bibirnya, pemuda itu menerjang tumpukan kayu dan berguling di tanah sebelum mengambil busurnya dan bersiap melepaskan anak panah.