Charlotte menepuk bahu putrinya dengan tatapan bangga di matanya.
Rumah lelang yang berkilauan itu dipenuhi dengan tamu yang berdengung. Ada cukup banyak pelayan berpakaian serba hitam untuk mengantar tamu ke balkon. Sementara rakyat jelata kaya diberikan tempat duduk di ruang umum. Ada kompartemen terpisah yang dibuat untuk memberi mereka privasi. Masing-masing kompartemen diberi nomor. Sehingga pengumum di panggung dapat menjaga kerahasiaan. Hanya nomornya yang akan diumumkan.
Namun Elene telah memberitahu pengumum bahwa dia tidak keberatan dengan beberapa kesalahan seperti salah sebut nama. Tentu saja pengumum bisa bingung tentang aturannya. Tempat itu dihiasi dengan tirai merah dan emas dengan lampu gantung mewah. Itu sangat menunjukkan kemewahan.
"Kamu telah melakukannya lebih baik dari yang kami harapkan, Elene. Aku tahu kamu bisa melakukan apa saja yang kamu fokuskan." Elene mengangguk dengan senyuman manis di wajahnya saat dia memeluk ibunya.