Kesunyian semakin membebani bahu Diana. Dia sangat menyadari tatapan Evan dan tahu bahwa wanita itu tidak akan mengalihkan pandangannya tanpa mendapatkan jawabannya. Namun.. tidak harus itu yang sebenarnya.
"Itu bukan ide saya. Tapi saya ada di sana saat itu terjadi. Saya berdiri di belakang Anda bersama Elma, salah satu teman Elene," ucapnya dengan ringan, "adik perempuanmu pasti yang merencanakannya. Anda mungkin tidak sadar tapi dia adalah sosialita yang populer. Pakaian-pakaian dia menjadi tren mode yang diikuti oleh bangsawan lain dan dia diundang ke setiap pesta. Bahkan lebih lagi sekarang orang-orang berspekulasi tentang Anda.
Mereka akan lebih mendengarkan dia daripada Anda karena dia sudah lama menjadi teman mereka. Satu gosip... satu gosip dari mulut Grace Herberth tidak akan merusak reputasinya yang panjang." Diana mengangkat bahu dan akhirnya menatap Evan untuk melihat dia tenggelam dalam pikirannya.
