Evangeline menundukkan kepalanya. Air mata yang telah ia tahan dengan susah payah, mulai jatuh ke matanya lagi.
"Aku minta maaf! Aku pikir aku bisa melawan mereka sendiri. Aku pikir aku cukup kuat untuk menghadapi semua tipu daya mereka. Tapi aku..." bahunya bergetar dan Dami mendesah. Dia tidak ingin membuatnya khawatir. Dia tidak ingin menyakitinya tetapi dia…
"Evangeline, ini bukan kesalahanmu. Bagaimana kamu bisa tahu kalau saudara perempuanmu siap menyakiti dirinya sendiri hanya untuk memaksa kamu untuk tetap tinggal." dia mendesah saat mengangkat tangannya untuk memegangnya tapi berhenti di tengah jalan. Dia tidak tahu bagaimana reaksinya. Terakhir kali dia mencoba mendekatinya, dia telah menuduhnya atas god knows what.
"Ya, tapi kamu tahu bahwa mereka akan bermain tipu daya. Kamu mencoba melindungiku tapi aku tidak mendengarkanmu. Ini adalah kesalahanku bahwa aku terjebak dalam perangkap mereka." Bisiknya dengan nada kekalahan Ketika dia mendesah.
