"Tong'er, bagus sekali kamu datang," kata Qiu Bai sambil girang menerima keranjang yang Yu Tong bawakan untuknya, sebelum berpaling memandang putrinya dengan ekspresi lembut dan penuh kasih "Tong'er, bisa tolong Ayah tidak? Aku ingin memanen gandum ini tapi tangan Ayah sakit sekali sampai-sampai tidak bisa mengangkat lenganku lagi."
Qiu Bai sangat pandai bicara dan dibandingkan dengan Shen Li dan yang lainnya, dia kelihatan halus dan kecil layaknya gadis kecil yang menggemaskan. Jika bukan karena bunga teratai merah cerah di dahinya, banyak yang bisa salah mengira dia sebagai wanita - terlebih lagi karena dia tidak pernah bekerja di ladang sejak menikah dengan bibi Yu Dong sehingga waktupun sangat baik kepadanya. Dengan tubuhnya yang rapuh yang seakan bisa terhembus angin, dan matanya yang berair dengan semburat kemerahan membuatnya terlihat seperti kelinci putih yang menyedihkan, tidak ada yang menolak permintaannya.
Jika Qiu Bai merengutkan bibir dan lembut merayu istrinya, bahkan Tante Yu yang tegas tak memiliki pilihan lain selain menuruti keinginannya.
Inilah kenapa Qiu Bai dapat menyingkirkan keluarga Yu Dong hanya dengan taktik sederhana seperti berbincang di atas bantal.
Qiu Bai terbiasa mendapatkan jalannya, dan dia percaya bahwa selama dia mengayunkan pinggang mungilnya dan memasang ekspresi kasihan yang sangat menyedihkan, wanita muda maupun tua tidak akan memiliki pilihan lain selain terpengaruh oleh ulahnya. Tapi kali ini wanita di hadapannya adalah putrinya sendiri walaupun Qiu Bai tidak mengayun pinggulnya dan memelintir pinggangnya seperti seorang penggoda, Yu Tong masih merasa pandangannya yang sembab itu sangat menjijikkan.
Dia menggelengkan matanya lalu memandang ke ladang yang belum tersentuh sama sekali. Sabit tergeletak sembarangan di tanah dan tidak satu pun tangkai gandum yang dipanen tetapi Ayahnya masih punya muka untuk bilang tangannya sakit setelah bekerja di ladang?
Apa dia menganggapnya idiot?
Ibunya mungkin mudah dielus-elus tapi dia bukan Ibunya. Jadi Yu Tong hanya mengambil dua langkah mundur dan mengejek "Ayah, kamu hampir tidak menyentuh gandum di ladang. Belum mulai saja tanganmu sudah sakit?"
Qiu Bai juga tidak mudah menyerah, meskipun anaknya menghancurkan kedoknya. Dia tetap tersenyum pada putrinya tapi jika seseorang memperhatikan dengan seksama, mereka akan melihat jejak-jejak perasaan tersakiti di matanya "tapi aku belum pernah bekerja di ladang. Tong'er, kamu adalah wanita dan kamu jauh lebih kuat dari Ayah, aku hanya mer yang lemah - bagaimana aku bisa memanen banyak gandum seorang diri. Tong'er bahkan nenekmu dulu bekerja di ladang, sebagai cucunya kamu tidak seharusnya menghindar dari pekerjaan kecil ini"
Yu Tong mendengar apa yang Ayahnya katakan dan ekspresinya menjadi agak rumit, dia tahu sebagai wanita di keluarganya dia seharusnya bekerja di ladang daripada membiarkan Ayahnya memanennya. Tapi dia juga malas! Setelah dimanja oleh ibu dan neneknya, kepribadian Yu Tong menjadi bengkok.
Dia sangat sombong, angkuh, dan egois. Dia terbiasa orang membawakan makanan ke mulutnya daripada dia bekerja untuk makanan itu, di awal Bibinya dulu berburu dan membawa pendapatan yang layak ke keluarganya. Kemudian, ibunya mendapatkan pekerjaan di kota setelah menyelesaikan pendidikannya dan Yu Dong menikah dengan tiga suami yang jelek itu, sehingga pekerjaan rumah tangga jatuh ke tangan tiga mer tersebut termasuk Ayah Yu Dong.
Dengan pendapatan Bibinya, mereka tidak perlu khawatir makan dengan baik. Tapi kemudian Bibinya meninggal dalam kecelakaan setelah diserang beruang dan suami Bibinya pun meninggal karena tidak kuat dengan pisah dari istrinya.
Sejak Bibinya meninggal, kondisi keuangan di rumah mereka menjadi seret. Gaji ibunya bagus tapi adik yang sedang belajar untuk mencari kejayaan di rumah punya banyak pengeluaran.
Yu Tong menyadari bahwa jika dia ingin makan enak dia harus bekerja tapi dia terlalu malas dan tidak bisa membawa dirinya untuk memanen sepuluh mu tanah ini! Kenapa dia harus yang bekerja di ladang sementara saudaranya hanya bisa duduk di rumah menunggu makanan? Kenapa? Hanya karena dia sedang belajar?
Yu Tong menyesal tidak menyetujui saran ibunya. Ketika dia berusia lima tahun ibunya ingin mengirimnya ke sekolah juga tapi Yu Tong merasa belajar itu sakit kepala dan menolak. Dan karena dia adalah 'putri tunggal' dari ibunya, ibunya tidak memaksa dia. Tapi sekarang Yu Tong menyesal, jika dia tahu bahwa jika dia tidak sekolah maka dia harus bekerja di ladang dia akan belajar walaupun kepalanya meledak!
Menekan emosi negatifnya, Yu Tong mengusap keningnya dan menutup matanya dengan jengkel "Ayah, bukan seperti aku tidak ingin bekerja tapi kau tahu aku juga belum pernah bekerja di ladang. Jika aku memanen tangkai gandum ini maka aku khawatir aku akan merusaknya karena kecerobohanku - tangkai-tangkai ini adalah tumpuan keuangan keluarga kita, aku tidak bisa mengambil risiko dan merusak panen"
Qiu Bai mendengarkan 'omong kosong' anaknya dengan tenang dan tidak sekali pun meragukan kata-katanya. Lagipula, Yu Tong adalah putrinya, apapun yang dia katakan atau lakukan sudah benar! Maka, dia mengangguk dengan pengertian kemudian memandang ke ladang gandum keluarganya dan berkata "lalu apa yang harus kita lakukan? Nenekmu sudah tua dan Kakekmu tidak akan mengizinkan dia datang ke ladang dan memanen gandum. Dia takut nenekmu bisa sakit pinggang jika dia memaksakan untuk memanennya"
Tanggung jawab memanen tanaman adalah milik Nenek Yu tapi beberapa bulan yang lalu saat menyemai biji-bijian dia terjatuh dan sakit pinggang. Meskipun dia sudah lama pulih dan bergerak tanpa kesulitan sama sekali, Kakek Yu masih khawatir dia bisa cedera lagi jika dia pergi ke ladang. Jadi, dia menyuruh Qiu Bai untuk memanennya tentu saja dia bisa saja membantu tapi dia terlalu 'malas' dan 'takut akan pekerjaan' jadi dia hanya menggunakan wibawanya sebagai orang tua dan menyuruh Qiu Bai untuk melakukannya.
"Kamu bisa meminta Yu Dong untuk mengirim suami-suaminya untuk membantu kita," kata Yu Tong dengan bahu yang seolah-olah tidak peduli seolah-olah dia adalah ibu Yu Dong dan memiliki kendali penuh atas keluarganya bahkan jika dia terpisah dari keluarga mereka "mereka sudah terbiasa dengan jenis tenaga kerja seperti ini, mereka akan melakukannya dalam sekejap. Kenapa kita harus repot-repot dengannya dan merusak panen hanya biarkan mereka yang melakukannya"
Qiu Bai juga berpikir bahwa putrinya masuk akal dan segera setuju "kamu benar, bagaimana bisa aku lupa. Mereka adalah orang-orang yang membantu nenekmu memanen ladang sebelumnya jadi mereka pasti tahu bagaimana melakukannya dengan benar, aku hampir membuat kesalahan, ah!"