Lyla
Saya tergeletak di lantai dingin, hawa dingin meresap ke dalam tulangku saat aku menatap kegelapan yang menyelimuti ruangan seperti jubah.
Saya tidak tahu berapa lama saya telah di sini; yang saya ingat adalah bertemu Xander di ruangan rumah saya yang dulu, kemudian membuka mata saya ke kegelapan ini. Bagaimana bisa saya kembali ke sini lagi? Bagaimana saya bisa kembali ke dunia manusia dengan begitu cepat?
Apakah ini mimpi?
Saya rasa tidak, karena saya telah tidur dan bangun dan melakukan segala hal yang biasanya saya lakukan di kehidupan nyata dan Xander juga terasa sangat nyata. Saya menghela nafas, menggerakkan tubuh dengan malas, tidak peduli menutupi selimut lusuh yang diberikan kepada saya.
Saya berbaring dengan tenang, memikirkan apa makanan yang akan disajikan kepada saya malam nanti, ketidakmampuan saya untuk melakukan apapun kecuali menunggu membuat saya kelaparan. Tiba-tiba, suara yang tak pernah lepas dari pikiran saya menyelinap masuk ke kesadaran saya lagi.