Lyla
Hati saya berdebar, dan untuk sesaat, saya kehilangan kata-kata.
Saya menoleh ke sekitar, mata saya melihat dari Nathan, yang duduk beberapa langkah di belakang saya, kepada para anggota dewan dan akhirnya ke Ramsey. Dia bergeser tidak nyaman di kursinya, sikap tubuhnya menegang seolah dia sedang bersiap untuk sebuah pengumuman dariku.
Berusaha untuk tidak terkekeh, saya berpaling ke pendeta dan memaksa senyum manis di wajah saya. "Saya belum menemukan pasangan saya."
Saya mencoba untuk tidak menggulingkan mata saya saat gelombang kejutan lain melintas di aula, beberapa tetua tidak punya kesopanan untuk menyembunyikan kebencian mereka. Ekspresi pendeta berganti dari terkejut menjadi tidak percaya, lalu menjadi kerutan di alisnya saat dia mempelajari saya.
"Itu mustahil," katanya. "Setiap Penyanyi Rembulan dalam sejarah kita selalu menemukan pasangan mereka pada bulan purnama di ulang tahun mereka yang kedelapan belas."
