Chapter 84 - Berita Buruk

Rain masih terperangah setelah mengetahui bahwa Alexander dan ayahnya telah diam-diam mengatur seseorang untuk mengikutinya, memastikan keamanannya. Nada tegas dan tak tergoyahkan dalam suara ayah mertuanya saat menyebutnya sebagai keluarga membuat hatinya berbunga-bunga karena bahagia. Dia tak bisa percaya betapa hangat dan amannya perasaannya saat itu.

Dia menoleh ke Alexander, dengan penuh antisipasi menunggu jawabannya. "Tentu saja," jawab Alexander, meski matanya menyipit saat ia melihat ayahnya. Rain tak bisa menahan rasa terhibur dan kegemasannya melihat intensitas antara ayah dan anak itu. Kedua pria ini benar-benar menggemaskan, bahkan saat mereka saling menatap tajam.

Rain biasanya bukan orang yang mudah terbawa perasaan. Dia telah belajar untuk menahan air matanya sejak usia muda, bertahan dari rasa sakit tanpa keluhan. Tapi kedua pria ini... Baru saja, dia menemukan dirinya menangis, dan dia tahu Sanya pasti akan meributkannya jika dia ada di sana saat itu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS