"Astaga, aku tidak percaya kamu membuatku mendaki gunung untuk bulan madu kita!" Sanya mengeluh, terengah-engah mencari napas. Meski dia menikmati kegiatan di alam terbuka dan sensasi mendaki gunung, dia juga secara alami malas pada saat-saat tertentu. Dia senang bergabung dengan Rain dan Clifford dalam petualangan seperti ini, tapi begitu kelelahan menerpa, dia cenderung mengeluh.
Dia menjerit kaget ketika William tiba-tiba menggendongnya dalam pelukannya.
"Seharusnya kamu bilang dari tadi," goda William, tersenyum lebar. "Kita hampir sampai. Biar aku yang menggendongmu sejauh ini. Aku janji ini akan sebanding!"
Sanya tidak bisa menahan senyum melihat senyum suaminya yang membuatnya merasa bisa meleleh. William sangat tampan dan menawan. Hatinya melembut melihatnya begitu bebas, terlebih setelah rollercoaster emosional tadi malam dan pagi ini, saat dia terbebani emosinya karena kondisi ayahnya.