"Berhenti menggangguku, William. Ayo mulai makan!" rengek Alexander.
"Cukup, William. Kembali ke tempat dudukmu, dan itu juga berlaku untukmu, Alyssa," kata Father Rock dengan tegas. "Sekarang semuanya sudah selesai, ayo fokus pada makan malam agar semua orang bisa istirahat lebih awal."
Makan malam dimulai dalam kesunyian yang memekakkan, dan tak seorang pun berani memecahkannya.
Sementara itu, pikiran Rain melayang kembali ke malam Sabtu bersama Alexander, mengulang-ulang momen ketika dia mungkin telah memperhatikan tahi lalatnya. Tahi lalat itu tidak mudah terlihat, bahkan saat rambutnya diikat menjadi sanggul atau ekor kuda. Hanya seseorang yang melihat dengan seksama, seperti yang William lakukan tadi, yang mungkin telah melihatnya sama sekali.
Kemudian wajah Rain memerah tiba-tiba saat pikirannya melayang kembali ke malam Sabtu dan saat-saat tenang yang intim yang dia bagi dengan Alexander.