Sanya menarik napas dalam, akhirnya memutuskan bahwa hari ini akan menjadi hari dia berhadapan dengan Rain. Dia tidak bisa menundanya lebih lama lagi, tidak peduli seberapa dalam dia tenggelam dalam rasa malunya sendiri.
Dia sangat merindukan Rain, dan di lubuk hatinya, dia tahu temannya itu tidak akan marah padanya selamanya, juga tidak akan melakukan tindakan ekstrem untuk menghukumnya. Dengan mengumpulkan keberaniannya, dia meraih teleponnya untuk mengirim pesan kepada Rain, tetapi tepat ketika dia hendak mengetik, telepon meja di mejanya berdering.
"Selamat pagi, Nyonya Sanya. Ada seseorang yang ingin bertemu Anda di lobi. Bisa turun sebentar?" resepsionis berkata. Sebelum Sanya sempat bertanya siapa orang itu, panggilan tersebut berakhir.
Dengan dahi berkerut, Sanya bangun dari kursinya, meninggalkan kantornya, dan berjalan ke lobi.
Ketika dia tiba, dua orang pria menunggunya. Salah satu dari mereka melangkah maju dan bertanya, "Apakah Anda Nyonya Sanya Reed?"
