Eric menyaksikan adegan yang terjadi dengan sinar sarkastik di matanya. Orang-orang ini jelas telah mengantisipasi kedatangan Ella dan memperagakan kesungguhan mereka dalam meminta maaf, meyakini bahwa Ella, di bawah tekanan media dan pengawasan kelas atas, tidak akan punya pilihan selain menerima. Lagipula, menolak akan dilihat sebagai kekurangan kesopanan yang diharapkan dari seorang istri kalangan atas.
Asumsi mereka tidak sepenuhnya salah—Ella yang menolak permintaan maaf dalam pengaturan umum seperti itu akan membuatnya tampak tidak sopan dan tidak masuk akal. Namun, Ella tidak pernah bermain menurut aturan.
Begitu Ella selesai berbicara, ruangan itu meledak dalam bisikan kejutan. Sikap tegasnya dan penolakannya untuk menunjukkan sedikit pun kelonggaran membuat kerumunan itu takjub.