Ella menundukkan wajahnya yang memerah, langkahnya anggun, setiap gerakannya bak bunga yang sedang mekar. Gaun merah cerahnya bergerak mengikuti angin, menyerupai bunga persik yang sedang bersemi dengan mempesona.
Sebelum dia bisa mendekati Erik, dia tidak bisa menahan diri lagi dan bergegas ke arahnya, menariknya ke dalam mobil dan membanting pintu tertutup.
Ella merasakan kehadirannya yang begitu menguasai sebelum dia bisa bereaksi; bibirnya sudah dengan berat menekan bibirnya.
Panas nafasnya hampir melelehkannya, saat tangan Erik menjelajahi tubuhnya dengan liar.
Ella menutup matanya, rona wajahnya semakin dalam. Langkah penuh gairahnya membuatnya mengeluarkan desahan lembut.
Suara intim itu membuat darah Erik semakin mendidih, tubuhnya berteriak dengan keinginan untuk memilikinya di situ dalam mobil...
