Robert merespons dengan senyum dingin, menyerahkan kartu namanya. "Saya CEO Grup Davis. Tolong, Pak King, tunjukkan rasa hormat dan jangan membuat kesulitan bagi teman saya."
Ekspresi Bos King berubah drastis. Meskipun Grup Davis bukan perusahaan terbesar, itu merupakan pemain penting di Kota S.
Sebagai pemilik kafe kecil, bagaimana mungkin dia bisa bersaing dengan seseorang seperti Robert?
"Oh, jadi dia teman Tuan Davis. Mohon maaf atas kekasaran saya," ujar Bos King, memaksakan senyum. Dia berencana mengambil keuntungan dari pegawai wanitanya, hanya untuk diganggu.
"Tidak masalah, selama Anda mengerti, Pak King," jawab Robert, meskipun dia menemukan Bos King menjijikkan. Sebagai pengusaha, dia tahu untuk tidak membakar jembatan sepenuhnya.
Bos King segera melepaskan Emily dari genggamannya. "Tuan Davis, saya akan mentraktir makan malam Anda suatu saat. Saya harus pergi sekarang!"