Chapter 45 - Meningkatnya Rasa Jijik

Hannah, dengan hati yang licik seperti ular, selalu memakai topeng kelembutan, tapi Ella sudah lelah berpura-pura bersamanya. Ia memutuskan untuk memberikan respon.

Hannah memasang ekspresi terluka. "Kakak, kenapa kamu berkata begitu? Aku hanya penasaran."

"Jangan ganggu kakakmu saat dia sedang tidak dalam mood yang baik," kata Brianna dengan santainya, melirik ke Hannah. Walaupun dia ingin menegur Ella, dia menahan diri.

"Ayah, aku tidak sedang dalam mood yang baik hari ini, jadi jangan tertawakan aku!" Ella mengedipkan mata secara nakal pada Robert, yang sedang sarapan.

Robert terkekeh pelan. Pertengkaran kecil antara wanita tidak mengganggunya.

"Baiklah, baiklah, aku mengerti. Pergilah bersenang-senang. Jika kehabisan uang, bulan depan aku akan mengirimkan lebih banyak untukmu."

Karena insiden sebelumnya, Robert terutama memanjakan Ella. Bukan keistimewaan yang terpaksa diberikan, melainkan kasih sayang yang tulus.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS