"R—Regius…" Jillian menghembuskan nafas gemetar sambil mencari mata Lu Yizhou, ketakutan.
Cyrus melangkah tepat pada waktunya untuk menghentikan pedang dengan tangan kosongnya. Lengannya melorot, memperlihatkan kulit pucat yang ditutupi sisik perak keras dan kuku yang runcing. Setelah ia dengan lembut mencabut pedang dari tangan Jillian, Luan mengambil alih bilah pedang itu dari gagangnya dan menyimpannya kembali. Tapi tak ada yang bisa memperhatikan mereka saat itu.
Jillian sangat terguncang, ujung jarinya gemetar saat ia menggenggamnya menjadi kepalan yang longgar. Sedikit lagi… Sedikit lagi dan dia akan menusukkan pedang itu ke dada Regius dengan tangannya sendiri. "Mengapa…?" Suaranya terdengar tegang dan lingkaran matanya semakin memerah.
Rasa sakit yang terpancar dari satu kata itu menimpa Lu Yizhou lebih menyakitkan daripada jika dadanya tertusuk pedang. Dia tidak meringis, tapi itu nyaris terjadi.
