Dalam keheningan awal musim semi pagi-pagi sekali, dunia di luar melebur menjadi tabir tintanya, batas antara ruangan dalam dan luar yang sulit dipahami kabur melalui ketidakjelasan kertas jendela.
Perpaduan estetika modern dan kuno, desain elegant yang suatu waktu menghiasi kamar pribadinya dengan pesona dan daya tarik, kini terasa jauh dan tidak penting bagi Xu Feng. Mereka berbisik tentang keberuntungan dan kenyamanan, namun kilauan mereka gagal meredakan kegelisahan yang membara di dalam dirinya.
Walau malam terasa damai di dalam tidur dan kedok ketenangan, badai emosi mengamuk dalam diri Xu Feng. Beban dari tindakannya terasa berat di hatinya, tamu tak diundang yang menyebarkan bayangan pada ketenangan kamar.
Hatinya sakit dengan kesadaran bahwa, sekali lagi, dia mungkin telah menciptakan kekacauan di lautan tenang hati para kekasih.
Pertama adalah Xuan Jian, kemudian secara tidak langsung adalah Xuan Yang, dan sekarang langsung adalah Xuan Yang.
