Xuan Yang menghela nafas perlahan, terdapat relaksasi halus pada posturnya. Sepertinya dinding yang dibangunnya di sekeliling dirinya mulai runtuh. Dia benar-benar trauma.
Awalnya ada tatapan waspada di matanya, tapi secara bertahap, Xuan Yang menurunkan pertahanannya. Dia mengangguk sedikit, sebelum senyuman seksi menghiasi bibirnya.
Kelicikan ularnya tidak bisa disembunyikan.
Pandangan Xu Feng terpaku pada Xuan Yang, matanya sedikit melebar saat dia mengamati perubahan ekspresi Xuan Yang.
Perubahan dari rasa curiga ke kilatan nakal dan licik mengejutkan Xu Feng, membuatnya menelan ludah. Sepertinya sebuah percikan telah menyala di mata Xuan Yang, kelicikan yang nakal kini berdansa di dalamnya.
Terpesona, Xu Feng merasakan gelombang antisipasi. Napasnya tercekat, dan rona merah sedikit tersebar di pipinya saat dia memperhatikan gerakan Xuan Yang.
