Xu Feng terbaring di sana, dadanya naik turun dengan cepat, napasnya tersengal-sengal. Ia merasa seakan-akan udara di sekitarnya menipis, dan tubuhnya berjuang keras untuk menarik cukup oksigen. Setiap tarikan napas terasa dangkal, dan ia bisa merasakan ketegangan di dadanya saat paru-parunya bekerja ekstra keras.
Ada rasa urgensi dalam reaksi tubuhnya, seolah-olah ia bisa mengalami hiperventilasi jika tidak segera menstabilkan napasnya. Pikirannya berpacu, berusaha mendapatkan kembali ketenangan dan memperlambat laju napasnya, tetapi gempuran emosi membuatnya sulit mengendalikan diri.
Ia menutup mata sejenak mencari kedamaian sementara tubuhnya dalam pemulihan, dengan sadar bahwa ada ular nakal yang mengintainya di sekitar. Untuk adil, mereka bertiga pada dasarnya adalah remaja cabul dengan nafsu seksual yang terlalu tinggi untuk kebaikan mereka sendiri.