Dapur seharusnya menjadi pusat kegiatan yang sibuk, dengan desain tradisional yang besar yang menampung pemandangan kacau di dalamnya.
Balok dan pilar kayu kuno menopang langit-langit yang tinggi, dan perapian besar mendominasi satu ujung ruangan, api yang kini padam namun masih memancarkan kehangatan. Dinding-dindingnya dihiasi berbagai alat memasak, dan lentera yang tergantung menerangi ruangan dengan cahaya hangat yang berkedip-kedip.
Sebaliknya, udara di dapur kental dengan aroma masakan, daging, dan ketakutan yang menyengat. Indra Xu Feng diserang oleh bau-bauan yang tampaknya merasuki segalanya disekitarnya. Kehadiran manusia di rumahnya, di tempat perlindungannya, menimbulkan rasa muak hingga ke dasar hati.
"Menjijikkan," kata Xu Feng dengan nada dingin yang mengirimkan serangan kedinginan ke tulang punggung pelayan yang berlutut di lantai.