Pikiran Xuan Jian bagai pusaran angin ketika ia berdiri di sisi tempat tidur, menatap Xu Feng yang terbaring tak bergerak. Ger itu dibawa kembali ke kamar mereka, dimana ia tertelungkup di bawah lembaran sutra, nyaris tidak bergerak ketika ia menyerah pada pelukan lembut tidur. Sinar matahari dari luar menampilkan cahaya hangat yang lembut pada kulitnya, menonjolkan kecantikan yang menakjubkan.
Xuan Jian tidak bisa tidak merasa khawatir. Apakah bijaksana untuk memulai petualangan ke Gunung Nanshan dengan kondisi Xu Feng yang begitu lelah? Selama beberapa hari terakhir, ger itu menderita penyakit, penyakit persisten yang menolak untuk melepaskan genggamannya.
Kemarin, Xu Feng (Xu Zeng) telah menjauhkan diri dari Xuan Jian dan Xuan Yang, memilih untuk menghabiskan waktunya dengan Xu Hu Zhe. Ia terlihat sangat tertutup dan jauh, seolah ia adalah orang yang sama sekali berbeda.