sudut pandang Jules
Rasanya aku akan mati. Aku bisa merasakan kehidupan perlahan terlepas dariku semakin paru-paruku terasa terbakar. Di sini gelap gulita namun itu tidak menghentikan bercak-bercak lebih gelap muncul di balik kelopak mataku.
Aku tidak percaya aku akan mati seperti ini, tepat di tangan orang yang kucintai lebih dari diriku sendiri.
Aku masih mencoba menarik pergelangan tangannya tapi itu percuma karena cengkeramannya sekuat baja.
Beberapa saat kemudian, aku bertanya-tanya dalam hati apakah aku benar-benar akan mati seperti ini.
Aku bukan lagi anak lemah yang dulu. Aku telah berkembang. Aku telah tumbuh. Aku telah mengikuti pelajaran bertarung selama enam bulan terakhir. Aku telah menyempurnakan penggunaan sihirku. Aku kini benar-benar seorang raja.
Jadi, mengapa aku memilih untuk mati seperti ini? Tanpa memberikan perlawanan sedikit pun?
