sudut pandang Jules
"Itu adalah air mata bahagia." Segera kuperjelas begitu melihat ekspresi khawatir dan bingung di wajah Blaze. Dia mengerutkan sedikit alisnya sambil menatap ke bawah padaku.
"Itu berarti kamu suka?" Dia bertanya dan aku mengangguk sambil mengendus. Ibu jarinya mengusap air mata yang mengalir di pipiku selanjutnya dan aku meraih pergelangannya lalu mengusap bibirku ke buku jarinya sambil berbagai emosi membanjiri batinanku.
"Rasanya seperti aku mati dan ini adalah dunia lain atau sesuatu yang mirip itu. Tidak mungkin seseorang sepertiku mendapatkan perlakuan seperti ini di dunia normal." Aku berbisik, suaraku rendah dan sedikit bergetar. Blaze menarikku ke dalam pelukannya selanjutnya dan aku memeluknya erat, menarik aroma tubuhnya dengan dalam untuk menjaga ketenanganku.