Rasanya seperti aku sedang berada di atas awan sembilan.
Aku merasa bahagia, lebih bahagia daripada yang pernah aku rasakan selama ini, semua berkat Blaze.
Aku masih merasa bahagia bahwa kami berhasil menyelesaikan masalah tadi malam, karena aku tidak yakin apakah aku masih bisa bertahan hidup jika dia benar-benar mengirimku pergi. Pemikiran itu mengganggu dan hampir seperti aku mulai tergantung padanya lebih dari yang seharusnya, tapi aku benar-benar tidak bisa menahan diri.
Saat ini aku berada di dapur tersebut memanaskan makanan bawaan yang Kim antarkan sekitar satu jam yang lalu, ketika Blaze masih tertidur. Kim tidak terlalu senang melakukan itu, dan itu adalah cara saya yang halus untuk mengatakannya.
