Jules pov
Rasanya seperti baru saja berlari maraton.
Napas ku tersengal dan dada ku naik turun saat aku memandang ke atas menatap Blaze yang mengeluarkan erangan mendalam, suara yang membuat jari-jariku melengkung. Dia terengah-engah dan saat matanya tertuju pada noda di wajahku, dia mengumpat di bawah napasnya sebelum mengulurkan tangan dan mengelap seutas sperma dari daguku.
"Kamu sangat sempurna, kelinci." Dia menghembuskan napas saat ia memasukkan ibu jarinya ke dalam mulutku dan aku menutup mulutku di sekitar jarinya dan menghisapnya. Dia mengumpat sekali lagi, kepalanya tertunduk ke belakang saat ia terengah-engah. Itu membuatku merasa bersemangat dan sangat bergairah, rasanya aneh bagiku memiliki kekuatan seperti itu, mengetahui bahwa aku adalah alasan dia saat ini berantakan, itu memberiku perasaan euforia, perasaan yang biasanya aku rasakan setelah berhasil mempelajari mantra sihir yang baru.