Chapter 34 - camboy Elio [3]

```

sudut pandang Jules

Saya menonton saat Elio menarik tangannya dari jaket berkerudung sebelum menaikkan jaket berkerudungnya untuk menunjukkan putingnya. Puting itu keras dan berwarna kepinkan.

Mata saya berkedut saat saya melihat dia meneteskan air liur dari lidahnya sampai mengenai putingnya. Dia melemparkan kepalanya ke belakang saat dia memijat air liur ke dalam putingnya, mengeluarkan suara yang sangat mirip dengan rintihan saat dia menjepit putingnya di antara ibu jari dan jari telunjuknya untuk menekannya, punggungnya membungkuk saat dia mengeluarkan suara lain.

Mulut saya semakin kering saat menontonnya, mata terbuka lebar dan penuh kagum.

Mulutnya terbuka lebar, napas demi napas keluar dari tenggorokannya. Sudah jelas bahwa dia tidak berakting, bahwa putingnya memang sensitif.

Saya tidak pernah membayangkan sekalipun bahwa puting bisa sebegitu sensitif. Pikiran itu membuat perasaan berdesir muncul di perut saya.

Apakah puting saya juga akan sepeka puting Elio?

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS